Corona Virus Disease - 19 (Covid-19) kini menjadi pandemi yang sangat serius dan berbahaya di seliruh penjuru dunia karena telah merenggut ribuan nyawa. Pencegahan meluasnya virus corona kini telah menjadi prioritas utama di beberapa negara, termasuk Indonesia. Segala kegiatan yang mengundang keramaian, kerumunan, dan interaksi sudah mulai di blokade, termasuk bersekolah. Kegiatan sekolah kini telah diliburkan hingga beberapa bulan kedepan. Bahkan, pemerintah sepakat untuk mentiadakan UN di tahun ini.
Warga
negara kini diwajibkan untuk "stay at home" sebagai salah satu bentuk
upaya pencegahan penularan virus corona.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan surat edaran Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19 pada 24 Maret lalu dimana salah satu kebijakannya yaitu menetapkan bahwa proses belajar untuk sementara dilakukan secara online dari rumah masing-masing. Dengan demikian, tidak akan terjadi tatap muka antara guru dengan siswa. Padahal, interaksi guru-siswa dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa. Dengan adanya proses belajar daring, guru harus benar-benar memerhatikan belajar siswa yang dilakukan secara online.
1. Guru Sebagai Motivator
Guru tetap memberikan materi atau penugasan terhadap siswa disertai dengan
motivasi pada siswa untuk tetap semangat dalam belajar ditengah maraknya virus
corona. Guru juga harus memberikan nasihat atau hal-hal yang bersifat positif
agar siswa tidak terlalu parno akan pandemi corona. Dilain sisi, guru juga
harus memerhatikan mood belajar siswa agar tidak terlalu stress akibat tugas.
Guru hendaknya mengajar daring dengan tetap memberikan penjelasan pada siswa,
bukan semata-mata hanya dengan memberikan tugas secara terus menerus sebab
siswa juga butuh penjelasan untuk memahami materi yang dibahas.
2. Guru sebagai Inovator
Proses belajar yang dilakukan secara online mengharuskan guru untuk menguasai
teknologi. Guru harus inovatif terhadap media maupun metode yang terus
berkembang. Sesuai dengan keadaan saat ini, guru hendaknya menguasai beberapa
cara untuk belajar secara online, misal melalui zoom, google classroom, wa,
line, dan sebagainya. Metode yang diterapkan juga akan berbeda dari biasanya
sebab belajar tidak berlangsung "face to face". Guru harus
pintar-pintar memilih metode yang akan digunakan dalam proses belajar daring
ini.
3. Guru sebagai Evaluator
Setelah proses pembelajaran daring dilakukan, guru harus mampu mengevaluasi apa
kekurangan dari kuliah online, masalah-masalah yang timbul pada siswa maupun
saat proses pembelajaran , apakah siswa menerima materi dengan baik atau tidak
, dan masalah lainnya.
Peran guru di atas hanya sebagian saja, masih banyak lagi peran guru lainnya.
Namun ketiga hal di atas perlu diperhatikan dikala siswa belajar secara online
untuk beberapa waktu ke depan.







0 komentar:
Posting Komentar